Poundsterling (GBP) melanjutkan tren kenaikannya terhadap Dolar AS (USD) untuk hari perdagangan keempat berturut-turut pada hari Kamis(26/5), menyentuh level tertinggi lebih dari tiga tahun di sekitar 1,3725 pada saat penulisan.
Pasangan GBP/USD menguat karena Dolar AS menghadapi tekanan jual yang tajam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengulangi serangan terhadap independensi Federal Reserve (Fed), menyusul komitmen Ketua Jerome Powell untuk pendekatan "tunggu dan lihat" pada suku bunga dalam kesaksian dua hari setengah tahunan di hadapan Senat.
Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, mencatat level terendah baru dalam tiga tahun di sekitar 97,30.
Pelaku pasar keuangan telah menunjukkan kekhawatiran tentang campur tangan Presiden AS Trump dalam operasi Fed, yang merupakan badan otonom. Hal ini telah menantang keistimewaan Dolar AS, yang berpotensi mengurangi daya tariknya. Sebuah laporan dari Wall Street Journal (WSJ) menunjukkan sebelumnya pada hari itu bahwa Presiden Trump dapat mengumumkan calon pengganti Powell pada musim panas ini.
Trump juga menyebut Powell dari Fed "buruk" saat berbicara dengan wartawan pada hari Rabu dan mengonfirmasi bahwa ia memiliki tiga atau empat calon pengganti yang potensial.
"Saya tahu di antara tiga atau empat orang siapa yang akan saya pilih," kata Trump, Reuters melaporkan. Laporan dari lembaga tersebut juga menyatakan bahwa para calon adalah mantan Gubernur Fed Kevin Warsh, kepala Dewan Ekonomi Nasional Kevin Hassett, Gubernur Fed saat ini Christopher Waller, dan Menteri Keuangan Scott Bessent. (zif)
Sumber: FXStreet
GBP/USD rebound dari level terendah sesi dan diperdagangkan sedikit lebih tinggi hari ini di atas 1,3550. Tekanan jual yang kembali terjadi di seputar USD menyusul data inflasi dan Klaim Pengangguran ...
GBP/USD kembali menguji area 1,3550 untuk hari keempat berturut-turut pada Rabu, namun sejauh ini belum mampu menembus lebih tinggi. Pasar cenderung menahan diri menjelang rilis inflasi konsumen (CPI)...
Poundsterling (GBP) diperdagangkan menguat terhadap mata uang utama lainnya, kecuali mata uang antipodean, pada hari Rabu. Mata uang Inggris ini menunjukkan penguatan karena sentimen pasar tetap optim...
Poundsterling (GBP) melanjutkan penguatannya untuk hari perdagangan ketiga terhadap Dolar AS (USD) pada hari Selasa. Pasangan GBP/USD mencapai level tertinggi baru dalam tiga minggu terakhir di sekita...
Poundsterling hampir tidak berubah pada hari Senin (8/9), setelah mencatat reli satu hari terbesarnya terhadap dolar dalam dua minggu pada hari Jumat, menyusul data ketenagakerjaan AS yang secara meng...
Ada sentiment positif menjelang potensi pemangkasan suku bunga (rate cut) dari The Fed membuat logam mulia termasuk perak jadi lebih menarik karena biaya memegangnya (carry cost) kemungkinan turun kalau bunga turun.Pada saat analyst ini di...
Harga minyak lanjut naik karena risiko pasokan Rusia (Primorsk, Ust-Luga, Kirishi) + dolar melemah jelang peluang pemangkasan 25 bps The Fed. Poin penting: Brent $67,20 / WTI $62,94; serangan drone berpotensi mengurangi ekspor Rusia ke India &...
Indeks Nikkei 225 Jepang pada perdagangan Senin (15/9) dibuka menguat di level 44.803,30 poin sebelum akhirnya ditutup di 44.768,12 poin. Meskipun sempat menembus level tertinggi harian di 44.888,02 poin, indeks ini tidak mampu mempertahankan...
Universitas Michigan (UoM) diperkirakan akan merilis angka awal Indeks Keyakinan Konsumen bulanannya untuk bulan September pada hari Jumat. Survei...
Nasdaq Composite mencatat pekan penutupan tertinggi yang sempurna pada hari Jumat karena investor menyadari tanda-tanda melemahnya lapangan kerja...
Polandia pada hari Jumat menolak pernyataan Donald Trump bahwa serangan pesawat nirawak Rusia ke wilayah udaranya bisa jadi merupakan kesalahan,...
Sentimen konsumen Universitas Michigan untuk AS turun menjadi 55,4 pada September 2025, turun dari 58 pada Agustus dan jauh di bawah...